Cerita Pendek
Pasti Ada
Desa Semeru adalah
desa yang cukup luas dan padat penduduk. Disana sering kita jumpai kalangan
anak – anak bermain bersama dan memang jumlah anak di desa ini cukup banyak.
Dari sekian banyak anak di desa ini, hanya ada satu anak yang memang rajin,
pintar, dan penurut. Dia bernama Arya, dan sering dipanggil Arik oleh keluarga
dan penduduk sekitar. Arya adalah anak yang aktif, karena setiap pulang sekolah
dia selalu menunggu teman – temannya untuk bermain bersama, entah itu di depan
rumah atau di lapangan. Setiap kali bermain ibunya selalu berpesan agar pulang
sebelum ashar karena dia harus belajar mengaji, dia pun selalu menuruti pesan
ibunya. Tak Cuma ibunya, dia juga menuruti omongan ayahnya yang selalu menyuruhnya
untuk rajin shalat dan berdoa.
Suatu hari dia
bertanya pada ayahnya “Pa, kenapa sih kita harus shalat dan berdoa ?”
Dengan sabar
ayahnya menjawab “agar kita bisa masuk surga dan jika ada masalah kita akan
ditolong dengan Allah”
“kalau kamu ingin
sesuatu ya mintanya ke Allah. Dengan rajin shalat dan berdoa pasti dikabulkan”
ibunya menambah. Arya hanya mengangguk dan mencoba memahami maksud dari ayah
dan ibunya.
Semakin lama Arya
semakin rajin, dia juga selalu riang jika disuruh oleh orang tuanya, dia merasa
bahwa setiap omongan orang tuanya itu membuatnya lebih baik. Tak hanya rajin
mengaji dan shalat, dia juga rajin belajar walaupun dia tak melupakan haknya
untuk bermain, karena menurutnya bermain itu penting dan begitulah Arya setiap
hari.
Hingga saat
kondisi ekonomi keluarga Arya ini mulai turun, dia tetap selalu berdoa dan
meminta kepada Allah untuk membantu keluarganya, namun dia merasa bahwa setiap
doanya tidak di jawab oleh Allah dan dari situ dia mulai berubah. Arya mulai
meninggalkan shalatnya dan dia jarang belajar mengaji lagi, dia juga sering
termenung. Arya masih mempertanyakan omongan orang tuanya yang mengakatan Allah
akan selalu membantu.
“Ada apa rik ? kok
mama jarang lihat kamu shalat ?” ibu Arya mencoba cari tahu.
“Kenapa Allah gak jawab
doaku ma ? aku kasihan sama mama harus bantuin papa cari uang, Allah kok gak
dengar doaku ?” Arya meluapkan keresahannya.
“Allah itu dengar
nak, Allah itu memberikan ujian pada kita, kamu kan selama ini udah merasa
senang terus, kamu juga harus merasakan susah.” Ibu Arya berusaha memberikan
pemahaman.
“Iya rik, ini cuma
ujian dari Allah, kamu jangan putus asa” tambah Ayah.
“Apakah Allah itu
benar – benar ada pa ? kalau Allah benar ada, Allah pasti dengar doaku pa, ma”
Arya sedikit ragu.
“Allah itu ada
nak” ibu memastikan.
Arya langsung
pergi keluar rumah, saat itu kondisi langit mendung dan nampak gelap. Ayah dan
Ibu Arya menyuruh Arya untuk masuk tapi dia tidak mau dia hanya diam.
“Ayo masuk rik,
nanti Allah marah” ibu arya memohon.
“Dimana Allah ma ?
Allah gak ada, dimana Allah ?” Arya berteriak dan nampak marah.
“duarrr..duarr”
suara petir terdengar keras dan saat itu juga Arya langsung pingsan dan segera
dibawa masuk oleh ayahnya.
Beberapa waktu kemudian Arya
siuman dan dia langsung bertanya “Apakah itu tadi tanda Allah marah pa, ma ?
jadi Allah benar – benar ada ?”
Ayah dan ibunya hanya mengangguk
dan tersenyum.
Comments
Post a Comment